Taman Nasional Lorentz
Indonesia merupakan negara yang kaya akan hutan tropis dengan luas
hutan sekitar 98 Juta hektar. Hutan tropis bumi pertiwi diklaim sebagai hutan
ketiga terluas di dunia setelah Brazil dan Republik Demokrasi Kongo. Tak heran
jika Indonesia dijuluki sebagai paru-paru Dunia. Kekayaannya merupakan berkah
bagi seluruh makhluk hidup yang bersemayam didalamnya. Salah satunya adalah
Taman Nasional Lorentz.
Taman Nasional Lorentz adalah sebuah taman nasional dengan luas
mencapai 2,4 juta hektar atau sekitar 25.000 km. Taman nasional ini merupakan
taman nasional terbesar di kawasan Asia Tenggara. Taman nasional ini secara
administratif berada di wilayah kabupaten Paniai, Kabupaten Jayawijaya,
Kabupaten Fak-Fak dan Kabupaten Marauke, Propinsi Papua, Indonesia. Sebagian
dari Taman Nasional Lorentz ini memiliki hutan alami yang belum terusik
keaslian alamnya, disamping itu Taman Nasional Lorentz terdiri dari
lembah-lembah dengan lereng yang curam dan terjal dengan ketinggian sekitar
2.000 sampai 6.000 meter dpl dengan puncak tertinggi adalah Puncak Jaya.
Taman Nasional Lorentz adalah sebuah ekosistem terlengkap dengan keanekaragaman hayati terkaya di kawasan Asia Tenggara dan kawasan Pasifik. Taman Nasional Lorentz adalah salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang masih memiliki gletser di daerah tropis yang membentang dari puncak gunung yang diselimuti salju hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan hutan bakau dan baras tepi perairan adalah Laut Arafura.
Pada Taman Nasional Lorents ini juga memiliki spektrum ekologis yang mengagumkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan lahan basah. Jenis-jenis tumbuhan di taman Nasional Lorentz ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhisophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata. Jenis satwa yang teridentifikasi di taman nasional tersebut adalah sebanyak 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia.
Selain keanekaragaman hayati, Taman Nasional Lorents juga memiliki kekayaan budaya yang sangat mempesona. Kebudayaan yang ada dikawasan ini telah berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat tinggal para suku di Papua yakni suku Dani Barat, Asmat, Amungme, Nduga dan Sempan. Diperkirakan masih ada suku lain yang hidup terpencil di hutan dan belum melakukan hubungan dengan masyarakat modern.
Pada Taman Nasional Lorents ini juga memiliki spektrum ekologis yang mengagumkan dari kawasan vegetasi alpin, sub-alpin, montana, sub-montana, dataran rendah, dan lahan basah. Jenis-jenis tumbuhan di taman Nasional Lorentz ini antara lain nipah (Nypa fruticans), bakau (Rhisophora apiculata), Pandanus julianettii, Colocasia esculenta, Avicennia marina, Podocarpus pilgeri, dan Nauclea coadunata. Jenis satwa yang teridentifikasi di taman nasional tersebut adalah sebanyak 630 jenis burung dan 123 jenis mamalia.
Selain keanekaragaman hayati, Taman Nasional Lorents juga memiliki kekayaan budaya yang sangat mempesona. Kebudayaan yang ada dikawasan ini telah berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat tinggal para suku di Papua yakni suku Dani Barat, Asmat, Amungme, Nduga dan Sempan. Diperkirakan masih ada suku lain yang hidup terpencil di hutan dan belum melakukan hubungan dengan masyarakat modern.
Sekitar tahun 1999, kawasan taman nasional ini ditetapkan oleh PBB
sebagai Situs Warisan Dunia yang memiliki 43 jenis ekosistem dan juga sebagai
kawasan tropis yang memiliki gletzer. Melihat keunikan dan juga kekayaan hayati
Taman Nasional Lorentz ini patut disyukuri oleh bangsa Indonesia. Namun, tidak
sekedar bersyukur. Taman Nasional Lorentz ini harus dijaga kelestarian dan
kealamiannya. Sehingga Taman Nasional Lorentz ini bukan sekedar sebagai warisan
untuk generasi penerus bangsa Indonesia tetapi juga warisan bagi generasi
penerus diseluruh dunia.
Danau Paniai
Danau Paniai adalah danau terbaik dan terindah di Seluruh Dunia
yang dinyatakan oleh 157 Negara-negara pemilik danau di dunia pada Konferensi
Danau se-Dunia di India pada 30 November 2007. Danau Paniai yang yang luasnya
14.500 Ha , berada pada ketinggian 7.500 meter di atas permukaan laut itu
kondisinya sampai sekarang masih alami, disekitar danau tersimpan Nilai-nilai
seni budaya masyarakat setempat yaitu seni budaya Suku Mee dan Suku Moni.
Lokasi
Danau Paniai berada di Kabupaten Paniai yang berada pada posisi pengunungan
tengah di pedalaman Propinsi Papua , selain itu Kabupaten Paniai mempunyai
potensi alam berupa tambang emas, hasil hutan, wisata alam dan budaya, kawasan
Danau Tage dan Danau Tigi. Lokasi wisata alam ini menyebar di beberapa
Kecamatan yaitu Danau Paniai dan Danau Tage di Kecamatan Paniai Timur dan Danau
Tage di Kecamatan Paniai Timur sedangkan Danau Tigi di Kecamatan Tigi. Dengan
adanya ketiga kawasan lokasi wisata itu menjadi kebanggaan bagi seluruh
masyarakat Enarotali dan waghete Kabupaten Paniai Danau Paniai yang kesohor
memiliki panorama alam yang rancak, alami, dan terawat dengan baik.
Pada
awalnya, Danau Paniai beserta Danau Tigi dan Danau Tage dinamakan Wissel
Meeren. Nama orang yang pertama kali menemukan ketiga danau cantik tersebut
pada tahun 1938, yaitu seorang pilot berkebangsaan Belanda Istimewa, eksotis,
dan memesona. Danau eksotis ini menyuguhkan panorama alam yang rancak, air
danau yang biru, dan suasana sekitar nan asri kepada setiap wisatawan yang
berkunjung ke sana. Terdapat bebatuan dan pasir di tepian danau, serta
dikelilingi oleh tebing-tebing yang lumayan tinggi, Sebagian besar topografi
Kabupaten Paniai yang berada di wilayah pegunungan dan perbukitan yang berhawa
sejuk, walaupun Danau Paniai terletak di daerah ketinggian, Danau Paniai
menyimpan aneka jenis ikan air tawar dan udang. Ikan nila (oreochromis
niloticus), ikan mujair (oreochromis mossambicus), ikan mas/ikan karper
(cyprinus carpio), ikan sembilan hitam, dan ikan belut (synbranchus) ,Sedangkan
ikan pelangi (rainbow/melanotaenia ayamaruensis) merupakan biota Danau Paniai
yang sering dicari oleh para nelayan dan hobiis ikan hias karena bernilai
ekonomi tinggi. Bila beruntung, di Danau Paniai wisatawan dapat melihat udang
endemik Papua yang kini sudah mulai langka, yaitu udang selingkuh (cherax
albertisii).
Selain
menikmati keeksotisan Danau Paniai dari pinggir danau, pelancong dapat mencoba
suasana lain, seperti memancing atau menyewa perahu kepada penduduk sekitar
untuk mengelilingi danau yang luas itu, selain menikmati biru danau dan
gemericik air yang dibelah laju perahu, dapat melihat tumbuhan yang terdapat di
danau ini, seperti enceng gondok (eichhmia crassipes), ganggang (alga), dan
lain sebagainya. Jelang matahari terbenam, keeksotisan Danau Paniai kian
memikat . Perahu nelayan yang mulai menepi dan lalu-lalang speedboat dari balik
bebukitan, serta ditimpali oleh burung-burung kecil yang terbang rendah dan
sesekali menyambar air. Bertamasya ke danau cantik ini tentu kurang lengkap
bila belum menyambangi perkampungan Suku Mee dan Suku Moni, dua suku besar di
sekitar danau tersebut yang menghuni dataran tinggi Paniai. Selain melihat
rumah adat yang disebut honai dan keseharian mereka dari dekat, bila beruntung
Anda akan disuguhkan atraksi kesenian dan memperoleh suvenir khas dua suku
tersebut sebagai oleh-oleh untuk keluarga atau kolega.
Akses
ke Danau Paniai, dapat memulai perjalanan dari Kota Enarotali, Ibu Kota
Kabupaten Paniai. Dari Kota Enarotali, tersedia dua jalur menuju kawasan Danau
Paniai. Pertama, menggunakan jalur darat dengan menyewa bus ,Kedua, mengambil
jalur udara dengan menumpang pesawat jenis Cessna yang bisa mendarat di wilayah
dataran tinggi dengan karakteristik landasan dari tanah.
Di
kawasan Danau Paniai tersedia berbagai fasilitas, seperti pos jaga, pemandu
wisata, dan pondok wisata. Persewaan perahu, persewaan peralatan memancing, dan
warung-warung kecil juga tersedia di sini. Wisatawan yang ingin menginap, dapat
menyewa rumah-rumah penduduk yang terdapat di sekitar danau eksotis ini atau
berkemah di berbagai lokasi di kawasan tersebut. Sedangkan bagi wisatawan yang
ingin memperoleh akomodasi yang lumayan lengkap, disarankan ke Kota Enarotali.
Di ibu kota Kabupaten Paniai ini, ditemukan toko, pasar, rumah makan, rumah
ibadah, kios wartel, serta hotel dan wisma dengan berbagai tipe.
Puncak
Jayawijaya(Carstensz Pyramide)
Objek
Wisata Puncak Jayawijaya terletak di daerah tropis merupakan pegunungan
yang diselimuti salju, Anda dapat meralat anggapan tersebut setelah berkunjung
ke Puncak Jayawijaya, puncak tertinggi di Pegunungan Sudirman (Sudirman Range)
di Provinsi Papua. Puncak Jayawijaya atau yang lebih singkat disebut Puncak
Jaya, memiliki ketinggian mencapai + 4.884 meter di atas permukaan laut (dpl),
sehingga memungkinkan daerah ini diselimuti oleh salju abadi.
kal menyusut, bahkan mengering. Dalam
sejumlNamun, salju abadi tersebut diperkirakan baah penelitian disimpulkan bahwa endapan es di pegunungan ini dari tahun
ke tahun mengalami penyusutan yang serius. Penyusutan salju di Pegunungan
Sudirman ini diakibatkan oleh pemanasan global. Sehingga, bukan tidak mungkin
kelak pegunungan ini akan kehilangan salju seperti yang terjadi pada
Gunung Kilimanjaro di Tanzania. Nah, sebelum perkiraan itu
betul-betul menjadi nyata, tak ada salahnya Anda mencoba menaklukkan puncak
tertinggi di Indonesia ini.
Puncak
Jayawijaya merupakan salah satu puncak gunung bersalju yang ada di perlintasan
garis khatulistiwa, selain pegunungan di Afrika dan Amerika Latin. Jika dilihat
dari udara, Puncak Jayawijaya nampak seperti permadani hitam yang diselimuti
oleh tudung putih. Jika matahari sedang cerah, maka hamparan salju tersebut
akan memantulkan cahaya mentari yang menyilaukan. Kandungan es di pegunungan
ini diperkirakan mencapai 5 persen dari cadangan es dunia yang berada di luar
Benua Antartika. Namun akibat pemanasan global, jumlah tersebut dari tahun ke
tahun kian menyusut. Jika dilihat dari tipe gletsernya, kawasan bersalju di
Jayawijaya masuk ke dalam tipe Alpine Glaciation. Sementara gletser (aliran
lumeran salju) di wilayah ini masuk ke dalam tipe Valley Glacier, yaitu aliran
gletser yang mengalir dari tempattinggi menuju daerah yang lebih rendah.
Oleh sebab itu, di daerah ini dimungkinkan terdapat aliran sungai es.
Selain
dikenal dengan nama Puncak Jaya, puncak tertinggi ini juga terkenal dengan sebutan
Carstensz Pyramide, atau Puncak Carstensz. Nama tersebut diambil dari seorang
petualang dari negeri Belanda, yakni Jan Carstensz, yang pertama kali melihat
adanya puncak gunung bersalju di daerah tropis, tepatnya di Pulau Papua.
Pengamatan tersebut dilakukan oleh Jan Carstensz melalui sebuah kapal laut pada
tahun 1623. Karena belum bisa dibuktikan dengan pengamatan langsung, laporan
itu dianggap mengada-ada. Sebab, bagi orang Eropa, menemukan pegunungan
bersalju di tanah tropis adalah sesuatu yang hampir mustahil.
Puncak
yang juga terdaftar sebagai salah satu dari tujuh puncak benua (Seven Summit)
yang sangat fenomenal dan menjadi incaran pendaki gunung di berbagai
belahan dunia. Puncak Jayawijaya terletak di Taman Nasional Laurentz, Papua.
Puncak ini diselimuti oleh salju abadi. Salju abadi di Puncak Jayawijaya
merupakan satu dari tiga padang salju di daerah tropis yang terdapat di dunia.
Di negeri kita yang dilalui garis khatulistiwa ini, menyaksikan adanya salju di
Indonesia tentunya sesuatu yang mustahil untuk bisa dimengerti. Carstenz
Pyramid (4884 mdpl) adalah salah satu puncak yang bersalju tersebut. Puncak
tertinggi di Asia Tenggara dan Pasifik ini terletak di rangkaian Pegunungan
Sudirman. Puncak ini terkenal tidak hanya karena tingginya, tetapi juga karena
terdapat lapisan salju di puncaknya.
Akses
manuju Objek Wisata Puncak Jayawijaya
Mengingat
medan pendakian yang berat, proses perizinan yang rumit, serta jaminan keamanan
ketika proses pendakian, sebaiknya para pendaki memanfaatkan jasa agen perjalanan
yang berpengalaman. Berbagai agen perjalanan yang memiliki reputasi
internasional telah menyediakan dua pilihan jalur pendakian, yaitu
jalur klasik melalui Desa Ilaga, atau jalur kedua yang lebih nyaman dengan
menumpang helikopter menuju base camp Bukit Danau (Danau Valley).
Jasa
agen perjalanan tersebut biasanya akan menangani juga masalah perizinan,
transportasi dari Jakarta menuju Papua, persewaan helikopter menuju base camp,
pemandu pendakian, asuransi, serta latihan dan pengkondisian tim sebelum
pendakian. Tentu saja, biaya per orang untuk satu tim pendakian dengan
menggunakan jasa agen perjalanan memerlukan biaya yang cukup besar, yaitu
sekithttp://www.blogger.com/img/blank.gifar 10.000 USD per orang (atau sekitar
seratus juta rupiah lebih).
Objek Wisata Puncak Carstenz
Puncak
Carstensz Pyramid memiliki ketinggian 4884 M dpl (16023 ft). Lokasi
koordinatnya berada pada S 04°04.733 dan E 137°09.572, terletak di sebelah
barat central highland yang disebut dengan Jayawijaya dan pegunungan
Sudirman. Banyak yang mengira bahwa puncak Jayawijaya sama dengan Carstensz
Pyramide, padahal kedua puncak ini bersebelahan letaknya.
Pada
tahun 1623 Navigator dari Belanda John Carstensz menjadi orang pertama yang
membawa kabar ke daratan Eropa tentang adanya puncak es di negara tropis di
garis eografis equator Barat Papua Nugini. Hasil laporannya
ditanggapi dengan gelak tawa oleh publik pada saat itu. Baru pada tahun 1899,
selang 3 abad lamanya ekspedisi Belanda yang sedang membuat peta di situ
membenarkan apa yang di sampaikan John Carstensz. Maka namanya di abadikan di
situ.
Gunung
ini memang terletak di Indonesia, namun pendaki yang menyemarakkan dengan
menjelajahi punggungannya kebanyakan malah dari pendaki luar negeri bukan
pendaki lokal. Tahukah Anda, setiap tahunnya ada sekitar 200-300 pendaki luar
negeri yang mengeksplore gunung ini, sementara pendaki Indonesia hanya puluhan
orang saja. Memang terlihat aneh, namun inilah faktanya yang terjadi di
lapangan. Usut punya usut pendaki lokal terkendala dalam hal perijinan.
Untuk
mendaki gunung ini ada dua akses, yaitu melalui freeport dan ilaga. Galih
Donikara, seorang senior Wanadri menyebutkan untuk mendaki gunung ini harus
memiliki rekomendasi dari kantor Menpora, Kapolri, BIA – intelejen Indonesia,
Menhutbun/PKA, PT Freeport Indonesia (PTFI). Kalau mau lewat Tembagapura
ditambah dari Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI). Itu semua harus diurus
di Jakarta. Lalu di Jayapura, rekomendasi dari Bakorstranasda dan Kapolda harus
dikantongi. Di Timika, rekomendasi EPO dan izin PTFI untuk fasilitas lintasan.
”Terakhir di Tembagapura, koordinasi dengan Emergency Response Group (ERG)
untuk penanganan Emergency Procedur dan aparat Satgaspam untuk masalah keamanan
lintasan,” jelas pendaki gunung yang sempat tergabung dalam ekspedisi Indonesia
–Everest ’97 ini. Rentetan panjang daftar surat rekomendasi ini yang
akhirnya banyak membuat pendaki kita lebih memilih mendaki luar negeri.
Sementara untuk akses Ilaga, dibutuhkan lebih banyak lagi biaya dan waktu yang
lebih lama untuk mencapai kemah induk.
Danau
Sentani
Danau
Sentani, Papua. Obyek wisata yang satu ini terletak di wilayah Indonesia
timur. DanauSentani terletak di kabupaten Jayapura, Papua. Danau ini
berada di lereng pegunungan cagar alam Cycloops yang memiliki luas sekitar
250.000 hektar...woowww...luas banget. Danau Sentani sendiri memiliki luas
sekitar 9.360 hektar dan berada pada ketinggian 75 meter dpl, dan merupakan
danau terbesar di Papua.
Lokasi
danau ini sangat mudah dijangkau karena cuma berjarak 50 km dari kota Jayapura.
Dan bila sobat memiliki rencana untuk kesana, saran saya agar berkunjung pada
bulan Juni karena pada bulan itu diadakan Festival Danau Sentani ( FDS ).
Festival ini berisi acara seperti tarian perang khas Papua, tarian adat yang
dilakukan diatas perahu, serta sajian kuliner khas Papua yang akan membuat
sobat lebih cinta lagi akan ke-eksotis- an Papua.
Di
dalam danau ini terdapat berbagai spesies ikan air tawar khas Papua, seperti
ikan pelangi sentani, ikan gabus danau sentani, ikan pelangi merah dan yang
paling unik adalah ikan hiu gergaji yang sangat langka. Danau Sentani ini juga
dijadikan lokasi untuk menyelam, memancing, ski air dan wisata
kuliner karena disana banyak penjual kuliner khas Papua. Disana
sobat bisa menikmati pemandangan danau sentani dengan berkeliling danau
menggunakan perahu motor yang dapat sobat sewa disana. Hembusan angin
yang sejuk, pemandangan alam yang indah serta bentuk unik rumah panggung dan
pakaian khas Papua membuat sobat seakan berada di sisi dunia yang lain.
Bila
sobat dari luar pulau Papua, sobat bisa naik pesawat tujuan langsung
bandara Sentani setelah itu sobat bisa naik angkutan umum seperti taksi atau
naik ojek dengan ongkos sekitar 10.000 rupiah. Semoga liburan sobat lebih
berkesan dan jangan lupa untuk membawa pulang oleh - oleh buat yang dirumah.
Raja
Ampat
Teriknya
matahari dan cerahnya udara justru membuat gemas para tamu untuk kembali
menyelam dan menyelam. Cahaya matahari kerap menembus celah-celah gelombang
laut sampai ke karang. Keelokan pemandangan dan biota lautnya memang membuat
kesan mendalam bagi para wisatawan. Bagi pencinta wisata pesisir dan bawah air
yang fanatik, Raja Ampat sangat dikenal bahkan dinilai terbaik di dunia untuk
kualitas terumbu karangnya.
Banyak
fotografer bawah laut internasional mengabadikan pesona laut Raja Ampat. Bahkan
ada yang datang berulang kali dan membuat buku khusus tentang keindahan terumbu
karang dan biota laut kawasan ini. Pertengahan 2006 lalu, tim khusus dari
majalah petualangan ilmiah terkemuka dunia, National Geographic, membuat
liputan di Raja Ampat yang akan menjadi laporan utama pada 2007.
Raja
Ampat adalah pecahan Kabupaten Sorong, sejak 2003. Kabupaten berpenduduk 31.000
jiwa ini memiliki 610 pulau (hanya 35 pulau yang dihuni) dengan luas wilayah
sekitar 46.000 km2, namun hanya 6.000 km2 berupa daratan, 40.000 km2 lagi
lautan. Pulau-pulau yang belum terjamah dan lautnya yang masih asri membuat
wisatawan langsung terpikat. Mereka seakan ingin menjelajahi seluruh perairan
di “Kepala Burung” Pulau Papua.
Wilayah
ini sempat menjadi incaran para pemburu ikan karang dengan cara mengebom dan
menebar racun sianida. Namun, masih banyak penduduk yang berupaya melindungi
kawasan itu sehingga kekayaan lautnya bisa diselamatkan. Terumbu karang di laut
Raja Ampat dinilai terlengkap di dunia. Dari 537 jenis karang dunia, 75
persennya berada di perairan ini. Ditemukan pula 1.104 jenis ikan, 669 jenis
moluska (hewan lunak), dan 537 jenis hewan karang. Luar biasa.
Bank
Dunia bekerja sama dengan lembaga lingkungan global menetapkan Raja Ampat
sebagai salah satu wilayah di Indonesia Timur yang mendapat bantuan Coral Reef
Rehabilitation and Management Program (Coremap) II, sejak 2005. Di Raja Ampat,
program ini mencakup 17 kampung dan melibatkan penduduk lokal. Nelayan juga dilatih
membudidayakan ikan kerapu dan rumput laut.
Papua
Diving, satu-satunya resor eksotis yang menawarkan wisata bawah laut di kawasan
itu, didatangi turis-turis penggemar selam yang betah selama berhari-hari
bahkan hingga sebulan penuh mengarungi lekuk-lekuk dasar laut. Mereka seakan
tak ingin kembali ke negeri masing-masing karena sudah mendapatkan “pulau surga
yang tak ada duanya di bumi ini”.
Pengelolanya
tak gampang mempersiapkan tempat bagi wisatawan. Maximillian J Ammer, warga
negara Belanda pemilik Papua Diving Resort yang juga pionir penggerak wisata
laut kawasan ini, harus mati-matian menyiapkan berbagai fasilitas untuk menarik
turis dari mancanegara. Sejak memulai usahanya delapan tahun lalu, banyak dana
harus dikeluarkan. Namun, hasilnya juga memuaskan. Setiap tahun resor ini
dikunjungi minimal 600 turis spesial yang menghabiskan waktu rata-rata dua
pekan.
Penginapan
sangat sederhana yang hanya berdinding serta beratap anyaman daun kelapa itu
bertarif minimal 75 euro atau Rp 900.000 semalam. Jika ingin menyelam harus
membayar 30 euro atau sekitar Rp 360.000 sekali menyelam pada satu lokasi
tertentu. Kebanyakan wisatawan datang dari Eropa. Hanya beberapa wisatawan asal
Indonesia yang menginap dan menyelam di sana.
“Turis
menyelam hampir setiap hari karena lokasi penyelaman sangat luas dan beragam.
Keindahan terumbu karangnya memang bervariasi sehingga banyak pilihan dan
mengundang penasaran. Ada turis yang sudah berusia 80 tahun masih kuat
menyelam,” tutur Max Ammer yang beristrikan perempuan Manado.
Tiga
tahun lalu, Papua Diving membangun penginapan modern tak jauh dari lokasi
pertama. Ternyata, penginapan yang dibangun dengan mengandalkan bahan bangunan
lokal ini hampir selalu penuh dipesan. Padahal tarifnya mencapai 225 euro atau
sekitar Rp 2,7 juta per malam. Di lokasi yang baru, dilengkapi peralatan
modern, termasuk fasilitas telepon internasional dan internet.
Turis
ke Raja Ampat hanya ingin ke Papua Diving di Pulau Mansuar karena fasilitas dan
pelayannya sudah berstandar internasional, juga makanannya. Mereka mendarat di
Bandara Domne Eduard Osok, Sorong, langsung menuju lokasi dengan kapal cepat
berkapasitas sekitar 10 orang yang tarifnya Rp 3,2 juta sekali jalan. Perlu
waktu sekitar 3-4 jam untuk mencapai Mansuar.
Merasa Aman
Warga
lokal dilibatkan dalam pembangunan dan pengelolaan resor, bahkan 90 dari 100
karyawannya adalah warga Papua. Penduduk juga memasok ikan, sayur-mayur,
buah-buahan, dan lainnya. Salah satu paket wisatanya mengunjungi perkampungan
untuk melihat tanaman dan hewan khas setempat, termasuk burung Cendrawasih.
Banyak wisatawan yang menjadi donatur pembangunan gereja dan pendidikan
anak-anak sekitar Man- suar.
Max
Ammer mempunyai komitmen untuk meningkatkan ekonomi dan keterampilan warga
setempat. Mereka ada yang dilatih berbahasa asing dan menggunakan peralatan
selam. Wisatawan pun merasa aman di kala siang maupun malam saat menikmati
terik dan tenggelamnya matahari maupun saat berenang dan menyelam di laut yang
sangat dalam.
Selain
kelautan dan perikanan, Raja Ampat memiliki kekayaan sumber daya alam, antara
lain minyak bumi dan nikel. Di dasar lautnya juga banyak terdapat kapal-kapal
karam bekas Perang Dunia II yang diperkirakan memuat “harta karun” bernilai
tinggi. Namun, jika salah kelola, kegiatan eksploitasi semua itu dikhawatirkan
mengancam kelestarian dan keindahan alam lautnya.
Sumber
: Suara Pembaruan, Sumedi TP, 7 Januari 2007
Ada
8 gambar di dalam Raja Ampat yang Mempesona cerita. Klik thumbnail dibawah ini
untuk melihat semua 8 gambar high-res.
Sumber:
obyek wisata papua sangat indah. nice thx infonya
ReplyDeletekunjungi juga website kami di http://pariwisata.gunadarma.ac.id/
gabung sekarang juga di donacopoker dan dapatkan bonus terbaru di bulan septembernya
ReplyDeletedonacopoker judi kartu online terpercaya
hoky
Bonus