Manfaat
Buah jamblang biasa dimakan segar. Di India dan Filipina, seperti juga kebiasaan
di beberapa daerah di Indonesia, buah jamblang yang masak dicampur dengan
sedikit garam dan kadang-kadang ditambahi gula,
lalu dikocok di dalam wadah tertutup (biasanya dua mangkuk ditangkupkan)
sehingga lunak dan berkurang sepatnya. Buah ini dapat mengurangi noda di gigi.
Buah yang kaya vitamin A dan C ini juga dapat dijadikan sari buah, jeli atau anggur. Di Filipina, anggur jamblang
diusahakan secara komersial.
Kayunya dapat digunakan untuk bahan bangunan, meskipun
tidak istimewa dan agak mudah pecah. Kayu ini cukup kuat, tahan air dan
serangan serangga; sekalipun agak sukar dikerjakan.
Yang terlebih sering ialah digunakan sebagai kayu bakar. Kulit kayunya menghasilkan zat
penyamak (tanin) dan dimanfaatkan untuk mewarnai (ubar) jala. Kepingan kecil
pepagan ini juga kadang-kadang dibubuhkan untuk menghambat keasaman tuak.
Daunnya kerap digunakan sebagai pakan ternak.
Jamblang bersifat sejuk, aromatik, dan bersifat astringen
kuat. Biji bisa juga untuk mengobati strikhnina (strychnine),
yaitu sejenis penawar racun yang spesifik, dan mengobati pengobatan limpa. Hasil penelitian di India menunjukkan bahwa buah jamblang
berpotensi sebagai alat kontrasepsi untuk laki-laki. Kemudian, hasil penelitian
juga menunjukkan biji, daun,
dan pepagan jamblang
dapat menurunkan diabetes, yang dipertegas lagi dengan
percobaan binatang yang menunjukkan tumbuhan ini mencegah katarak akibat
diabetes. Jamblang mengandung
minyak atsiri, jambosin, asam organik, triterpenoid, dan resin yang mengandung asam elagat, dan tanin.
Praktisi Ayurweda menunjukkan
bahwa daging buah menurunkan darah selama 30 menit, bijinya menurunkan gula darah dalam waktu 24 jam,
dan hasil maksimum pencapaian efek hipoglikemik dalam waktu 10 hari.
Beberapa bagian tumbuhan juga dipergunakan sebagai bahan
obat, tradisional maupun modern. Kulit batang, daun, buah dan bijinya acapkali
digunakan sebagai obat kencing manis, murus (diare),
dan beberapa penyakit lain. Bahkan simplisia dari kulit batang (dikenal sebagai Syzygii cortex) dan biji
jamblang (disebut Syzygii
semen) dahulu dianjurkan sebagai sediaan apotek yang
tidak wajib. Di samping tanin, bahan aktif yang dikandungnya antara lain adalah
glukosida yambolin (jamboline). Oleh
pengobat tradisional diAmerika Selatan,
jamblang bersama ceremai belanda untuk mengurangi kerusakan jantung dan hati penderita kanker yang
mendapat kemoterapi doxorubicin (doksorubisin). Jamblang dan Eugenia
caryophyllata mengandung
senyawa yang dapat mengaktifkan enzim S-transferase di hati. Pada percobaan,
enzim tersebut dapat menurunkan kejadian kanker lambung hingga
80%. Sebagian wilayah di Asia Tenggara menggunakan akar jamblang untuk
mengobati epilepsi. Di Dataran Tinggi Gayo,
jamblang yang sering disebut nunang digunakan untuk mengobati mencret. (Sumber Click).
Pohon jamblang juga sering ditanam sebagai pohon peneduh
di pekarangan dan perkebunan (misalnya untuk meneduhi tanaman kopi),
atau sebagai penahan angin (wind break). Bunga-bunganya baik sebagai
pakan lebah madu.