English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

LAWAR SEBAGAI MAKANAN TRADISIONAL BALI

Lawar Sebagai Makanan Tradisional Bali




BY: KADEK ELDA PRIMADISTYA




SMAN SUMATERA SELATAN
(SAMPOERNA ACADEMY)



Lawar Bali sebagai Makanan Tradisional Bali
BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Bali adalah pusat pariwisata di Indonesia. Banyak yang mengatakan bahwa Anda belum ke Indonesia jika belum pernah mengunjungi Bali. Pulau Bali merupakan tujuan favorit para pelancong baik dari mancanegara maupun lokal, hal ini dikarenakan Bali memang memiliki keanekaragaman budaya juga daya tarik alam yang sangat luar biasa.
Bali tidak hanya sebagai pusat pariwisata tetapi menawarkan banyak hal yang musti dinikmati oleh semua orang yang berlibur ke pulau bali, seperti budaya bali yang masih kental dan makanan tradisional yang menggugah selera makan para turis salah satunya adalah makanan tradisional LAWAR BALI.

B.      Manfaat dan Tujuan


1.       Untuk mengetahui hal-hal yang mesti dinikmati para wisatawan yang berlibur ke Bali.
2.       Mengenalkan bali melalui makanannya.
3.       Pariwisata bali bukan hanya dalam sektor keindahan alamnya saja, tetapi semua aspek termasuk kulinernya.
4.       Mengenalkan pulau bali sebagai pusat pariwisata dunia.



BAB II
PEMBAHASAN

A.     Pengertian
Lawar adalah makanan tradisional Bali berupa campuran sayur-sayuran dan daging cincang yang dibumbui. Makanan ini digunakan sebagai sajian dan hidangan, serta telah dijual secara luas di rumah-rumah makan dengan merek lawar Bali.
Lawar adalah salah satu jenis lauk pauk yang dibuat dari daging yang dicincang, sayuran, sejumlah bumbu-bumbu dan kelapa dan kadang-kadang di beberapa jenis lawar diberikan unsur yang dapat menambah rasa dari lawar itu ialah darah dari daging itu sendiri.
Darah tersebut dicampurkan dengan bumbu-bumbu tertentu sehingga menambah lezat lawar tersebut. Lawar sendiri tidak dapat bertahan lama makanan ini jika didiamkan di udara terbuka hanya bertahan setengah hari.
Penamaannya bervariasi, biasanya berdasarkan jenis daging yang digunakan atau jenis sayurannya. Bila yang digunakan daging babi maka lawar yang dihasilkan disebut lawar babi. Demikian juga bila yang digunakan sayur nangka, maka lawarnya diberi nama lawar nangka.
Ada juga pemberian namanya berdasarkan warna lawarnya yaitu lawar merah bila warna lawarnya merah, lawar putih bila warna lawarnya putih dan ada lawar yang bernama lawar padamare, yaitu sejenis lawar yang dibuat dari campuran beberapa jenis lawar. Lawar disajikan sebagai teman nasi bersama jenis lauk-pauk lainnya.



BAB III
STUDY KASUS

Kemajuan pariwisata di Bali bukan hanya di diukur dari keindahan alamnya saja tetapi harus didukung oleh kulinernya. Dari masalah tersebut, banyak restaurant di bali menyediakan makanan Lawar Bali. Bukan hanya mengenalkan keindahan alam bali, tetapi mengenalkan kulinernya. Para wisatawan harus mencoba Lawar Bali, karena makanan ini merupakan makanan khas Bali. Kebanyakan masyarakat/wisatawan hanya mengenal Ayam Betutu sebagai makanan khas Bali, tetapi masih banyak lagi seperti salah satunya Lawar Bali.
Lawar Bali bukan hanya dapat dikonsumsi, tetapi masyarakat Bali memakai untuk upacara agama bagi umat hindu.


BAB IV
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Secara deskriptif, Lawar adalah salah satu jenis lauk pauk yang terbuat dari jenis daging tertentu yang dicincang, bercampur dengan sayuran, sejumlah bumbu khusus, kelapa dan penambahan rasa dari darah daging itu sendiri. Lawar tidak mampu bertahan lama jika berada di udara terbuka, karena itu Lawar hanya memiliki waktu sepanjang setengah hari. Lawar memiliki banyak jenis, tergantung dari jenis daging apa yang digunakan sebagai bahan utamanya, atau bisa juga dari jenis sayurannya. Lawar babi menggunakan daging babi, namun ada juga namanya Lawar nangka karena menggunakan jenis sayur nangka. Lebih uniknya lagi penamaan Lawar dilihat dari warnanya, seperti misalnya Lawar putih, Lawar merah, dan campuran berbagai jenis Lawar yang diberi nama Lawar padamare.
Kini, Lawar menjadi semakin diminati banyak penduduk Bali maupun turis asing karena sering dihidangkan sebagai lauk pauk sehari-hari dan biasanya disantap sehabis melaksanakan upacara adat dengan cara prasmanan. Jumlah peminat yang meningkat inilah yang menjadikan Lawar tidak lagi menggunakan darah sebagai salah satu jenis bahan wajib dalam olahannya, namun lebih banyak mengutamakan bahan seperti sayuran, misalnya belimbing, nangka, kelapa muda, pepaya muda dengan bumbu khas lengkap Bali. Bila OpenRicers mengira Lawar adalah lauk pauk dengan rasa yang tawar, jangan salah, karena Lawar juga memiliki rasa pedas dalam variannya.

B.      Saran
Hendaknya masyarakat selalu menjaga kebudayaan yang merupakan ciri khas dari suatu masyarakat, karena Lawar ini bukan hanya dipakai untuk upacara agama penduduk hindu di bali tetapi bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Masyarakat juga lebih menginovasikan makanan ini.



DAFTAR PUSTAKA


Comments
1 Comments

1 comments:

  1. "Anda belum ke Indonesia kalau belum ke bali" Lah selama ini gw tinggal di negara mana nih??? Wakakakak

    ReplyDelete

Dimohon untuk meninggalkan komentar dengan ketentuan, dilarang keras menyinggung Isu SARA, Pornografi, dan Konten Negatif Lainnya. Terimakasih...

 

Emping Balado Macopon

FOLLOW TWITTER